PERTEMUAN 2 : RUP (RENCANA UMUM PENGADAAN)

Sejarah RUP (Rational Unified Process)
RUP yang dikembangkan oleh Rational software adalah hasil kerjasama antara Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson dalam menyusun suatu metodologi yang digunakan untuk membangun software. RUP sendiri merupakan suatu metodologi pembangunan software.RUP menyediakan suatu pendekatan untuk menangani pekerjaan dan tanggung jawab dalam pengembanganan. RUP bertujuan untuk  menghasilkan suatu software yang sesuai dengan kebutuhan dari end-user nya, pada jangka waktu dan biaya yang terukur.

Pengertian RUP(Rational Unified Process)

 RUP, singkatan dari Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka.



RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language(UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu: 
GAMBARAN DARI RUP

Dimensi pertama di gambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestoneyang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception,  Elaboration,  Construction, dan Transition. 

Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, howdan when. 
Dimensi ini terdiri atas: 
Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, 
Deployment, Configuration  dan Change Manegement, Project Management, Environtment.

Pada penggunaan kedua standard tersebut di atas yang berorientasi obyek (Object Oriented) memiliki manfaat yakni:

1. Improve productivity
Standard ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/ dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas.

2. Deliver hight quality system
Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang telah dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang telah dibuat dengan kualitas yang tinggi.

3. Lower maintenance cost
Standard ini dapat membantu untuk meyakinkan dampak perubahan yang teralokasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standar yang jelas.

4. Facilitate reuse
Standard ini memiliki kamampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.

5. Manage complexity

Standard ini mudah untuk mengatur dan monitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman sesuai dengan harapan semua manager proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.


Development Proses RUP(Rational Unified Process)
Rational Unified Process menawarkan dan menjelaskan penerapan six best practise yang efektif  pada software development, diantaranya adalah :
1.    Develop Software Iteratively
Pendekatan secara iterative digunakan untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi selama lifecycle. Setiap akhir iterasi akan diperoleh executable release yang memungkinkan keterlibatan end user dan feedback yang diberikan secara terus-menerus. Pendekatan ini juga mepermudahkan penyesuaian perubahan kebutuhan, features, maupun jadwalnya.
2.    Manage Requirements
Rational Unified Process mendeskripsikan bagaimana mendapatkan, mengorganisasikan, dan mendokumentasikan fungsionalitas dan batasan yang dibutuhkan. Sehingga akan memudahkan dalam memahami dan mengkomunikasikan kebutuhan bisnis.
3.    Use Component-based Architecture
RUP menggunakan pendekatan sistematis dalam mendefinisikan arsitektur yang menggunakan component. Karena memang proses yang dilakukan difokuskan pada awal pembangunan sebuah software. Dalam proses ini akan mendeskripsikan bagaimana menyusun arsitektur yang fleksibel, mudah dipahami, dan mengembangkan efektif software reuse.
4.    Visually Model Software
Proses yang dilakukan menunjukkan bagaimana memvisualisasikan model yang mencakup struktur dan kelakuan dari arsitektur dan komponen.
5.    Verify Software Quality
Application perfoemance dan kemampuan tahan uji yang buruk dapat menghalangi diterimanya sebuah aplikasi software. Sehingga diperlukan penelaahan lebih lanjut tentang kualitas software dengan mematuhi kebutuhan aplikasi berdasarkan kemampuan tahan uji, fungsionalitas, application performance, dan system performance.
6.    Control Changes to Software
Proses akan mendeskripsikan bagaimana mengontrol dan memonitor perubahan untuk kesuksesan iterative development. Selain itu, proses juga akan memandu kita bagaimana menyusun workspace yang aman bagi para developer dengan mengisolasi perubahan yang dilakukan di workspace lain dan dengan mengontrol perubahan pada seluruh software artifact. Sehingga membuat team bekerja sebagai unit tersendiri dengan mendeskripsikan bagaimana mengintegrasikan dan membangun management secara otomatis.
Fase RUP
1. Inception/ insepsi:
a. Menentukan Ruang lingkup proyek
b. Membuat 'Business Case'
c. Menjawab pertanyaan 'apakah yang dikerjakan dapat menciptakan 'good business sense' sehingga proyek dapat dilanjutkan

2.Elaboration/ elaborasi:
a. Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko
b. Menetapkan 'Base line' 
c. Merencanakan fase berikutnya yaitu construction

3. Construction/ kontruksi:
a. Melakukan sederetan iterasi 
b. Pada setiap iterasi akan melibatkan prose berikut: analisa desain, implementasi dan testing

4. Transition/ Transisi:
a. Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi 
b. Dalam fase ini dilakukan:
Beta dan performance testing
Membuat dokumentasi tambahan seperti: training, user guide dan sales kit
Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna
   
Peran Use Case Pada Setiap Fase
Inception 
Menolong mengembangkan scope proyek 
Menolong menetapkan penjadwalan dan anggaran
     2. Elaboration 
Menolong dalam melakukan analisa resiko
Menolong mempersiapkan fase berikutnya yaitu konstruksi
     3. Construction 
 Melakukan sederetan iritasi 
Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing
     4. Transition 
Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi 
Dalam fase ini dilakukan:
Beta dan performance testing
Membuat dokumentasi tambahan seperti: training, user guide dan sales kit
Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna

Penerapan Tahapan Metodologi Pengembangan Lunak dengan Menggunakan RUP (Contoh Kasus) 
Metodologi Rational Unified Process (RUP).Metode RUP merupakan metode pengembangan kegiatan yang berorientasi  pada proses. Dalam metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu: 
1. Inception
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan user case). Pada akhir fase ini, prototipe perangakat lunak versi Alpha harus sudah dirilis. 

2. Elaboration
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototipe versi Betha dari perangkat lunak. 

3.Contruction
Pengimplentasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, perangkat lunak versi akhir yang sudah disetujui administrator dirilis beserta dokumentasi perangkat lunak. 

4.Transition

Instalasi, deployment dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada tahap ini.


Comments

Popular posts from this blog

PERTEMUAN 5 : PENGERTIAN DAN CONTOH CLASS DIAGRAM

PERTEMUAN 7 : PENGERTIAN DAN CONTOH STATECHART DIAGRAM

PERTEMUAN 4 : PENGERTIAN DAN CONTOH COMMUNICATION DIAGRAM